Drama di Balik Trofi: Son Heung-min dan Medali

0
Drama di Balik Trofi: Son Heung-min dan Medali yang Terlewat

 

Drama di Balik Trofi: Son Heung-min dan Medali yang Terlewat

Di balik sorak-sorai kemenangan dan kemilau trofi yang menjulang ke langit Bilbao, ada cerita yang tertinggal di pundak seorang kapten. Son Heung-min, wajah Asia yang jadi simbol semangat Tottenham Hotspur, berdiri tanpa medali di leher saat malam itu seharusnya menjadi miliknya juga IDNSCORE.

Tottenham Hotspur Juara, Tapi Ada yang Kurang

Final Liga Europa 2025 menjadi milik Tottenham Hotspur. Gol semata wayang membawa mereka menang tipis 1-0 atas Manchester United di Stadion San Mamés, Bilbao, Kamis dini hari (22/5/2025). Sebuah pesta yang sudah ditunggu puluhan tahun oleh para penggemar The Lilywhites.

Namun, di tengah gemuruh kembang api dan puncak euforia itu, satu kejadian membuat semua kepala menoleh: kapten Son Heung-min tidak kebagian medali saat penyerahan trofi.

Medali Habis, Kapten Tanpa Kalung Emas

Momen penyerahan trofi selalu menjadi penutup sempurna sebuah laga final. Tapi malam itu, ada nada sumbang di antara paduan suara kemenangan. Ketika Presiden UEFA Aleksander Ceferin bersiap menggantungkan medali ke leher sang kapten, kenyataan pahit menyela: medali sudah habis.

Son bukan satu-satunya yang dikecewakan. Dua rekan setimnya Cristian Romero dan Rodrigo Bentancur—juga bernasib sama. Mereka bertiga berdiri, bukan sebagai pahlawan yang dihadiahi, melainkan sebagai saksi kelalaian.

Son hanya bisa memeluk Ceferin, kosong tanpa medali. Tapi ironi malam itu tak bisa memadamkan semangatnya untuk tetap mengangkat trofi sebagai simbol kemenangan kolektif.

UEFA Angkat Bicara: Kelalaian atau Salah Perhitungan?

Tak butuh waktu lama hingga UEFA mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengakui insiden tersebut, menyebut bahwa jumlah medali di atas panggung tidak mencukupi akibat “perbedaan penghitungan pemain” yang ikut dalam seremoni.

“Sangat disayangkan kami tidak punya cukup medali yang tersedia di panggung selama seremoni karena lebih banyak anggota tim –termasuk pemain yang cedera– ikut serta,” tulis UEFA dalam pernyataan mereka yang dikutip dari BBC.

Menurut regulasi, UEFA hanya menyiapkan 30 medali untuk seremoni langsung dan total 50 medali per tim finalis. Tetapi malam itu, barisan pemain Spurs meluber. Nama-nama seperti James Maddison dan Lucas Bergvall yang tak masuk skuad karena cedera, turut naik podium dan menerima medali.

Son Tetap Dapat Medali, Tapi…

Tak lama setelah seremoni selesai dan lampu stadion mulai redup, kabar baik datang. UEFA memastikan bahwa medali yang kurang akhirnya diserahkan di ruang ganti. Son Heung-min akhirnya menerima medali yang layak ia genggam—tapi tidak di panggung, tidak di hadapan publik.

Kisah ini, meski ditutup dengan penyelesaian, tetap menyisakan rasa getir. Sebab momen itu tak bisa diulang. Panggung utama adalah tempat untuk dikenang, bukan disesali.

Simbolisme Seorang Kapten Tanpa Kalung

Dalam sepak bola, medali bukan sekadar logam. Ia adalah simbol perjuangan, saksi bisu dari darah dan peluh yang mengalir sepanjang musim. Son, sebagai kapten, seharusnya menjadi yang terakhir menerima medali sebuah penutup manis sebelum mengangkat trofi.

Namun, pada akhirnya ia malah menjadi simbol dari sebuah sistem yang tak sempurna. Seseorang yang layak dihormati tapi dilupakan sejenak oleh tata acara.

Ada simbolisme yang kuat di sini. Seorang kapten, yang justru berdiri tanpa penghargaan saat sorotan tertuju padanya. Sebuah ironi yang terlalu pahit untuk dilewatkan, namun terlalu indah untuk tidak dikenang.

Drama di Balik Pelajaran dari Medali yang Hilang

Kejadian ini bukan hanya tentang salah hitung medali. Ini adalah gambaran bagaimana perhatian pada detail kecil bisa berdampak besar. Dalam dunia olahraga profesional, kesempurnaan bukan hanya soal skor, tapi juga soal penghormatan.

UEFA memang telah meminta maaf. Tapi seperti yang sering terjadi dalam hidup, permintaan maaf tidak selalu bisa mengembalikan momen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *